Masih banyak yang Bertakziah ke Makam Gus Mik Pembangunan Makam Aulia Merupakan Ide Gus Mik

BERITA

Ditulis Kembali WYLLDY. F. S & Khamdun

11/7/20242 min read

Kediri, JP.

Sampai kemarin, masih banyak warga Jamiyah Semaan Alquran dari berbagai daerah yang takziah ke makam K. Chamim Djazuli di Makam Aulia. Padahal, jenazah almarhum Gus Mik sudah di makamkan sejak Minggu sore lalu, diiringi oleh puluhan ribu ummat dari Jatim, Jateng, Jabar dan DKI Jaya. Sebagai tokoh sen tral semaan Alquran, Gus Mik yang dikenal nyentrik ini di ma kamkan di Makam Aulia (makam para wali).

"Dibangunnya makam auliya ini merupakan ide Gus Mik yang dicetuskan awal 1990 lalu.' ujar cetuskan K.H. Zainuddin Djazuli kakak kandung Gus Mik. Gus Mik mencanangkan pembangunan makam itu untuk persemayaman 40 ulama. April 1990, Gus Mik membeli tanah seluas 0,5 hektar semula tanah milik negara, terletak di Dusun Tambak Desa Ngadi Keca matan Mojo, sekitar 21 km barat daya Kota Kediri.

Orang awam dan warga jamaahnya menduga bahwa Gus Mik akan membangun pesantren di lahan yang baru dibelinya. Namun dugaan itu meleset, karena tanah pembelian itu bukan untuk pesantren atau masjid, melainkan untuk makam.

"Sebulan setelah tanah itu dibeli, almarhum K. Anis Ibrahin dari Tulungagung wafat dan di makamkan di sini," ujar Abdul Wachid, 45 tahun, juru kunci makam itu.

K. Anis asal Botoran, Tulungagung pengikut setia Gus Mik tercatat sebagai jenazah pertama yang dimakamkan pojok barat laut Makam Aulia. Ia kemudian disusul oleh jenazah Bani Askar, santri kesayangan Gus Mik Makam Aulia semakin dikenal umum setelah 23 Januari 1991 lalu jenazah almarhum K.H. Achmad Siddiq pengasuh Ponpes Assiddiqiyyah Jember di makamkan di sini.

Kemarin, makam itu kembali bergemuruh oleh gema tahlil yang mengiringi pemakaman almarhum Gus Mik, pencanang pembangunan makam ini. Konon, niat Gus Mik membangun Makbaroh li arbatina min sholihin (peristirahatan 40 orang sholi ulama kenamaan) ini diilhami adanya tiga pusara kuno di dekatnya. Itu adalah makam para Syeh asal Timur Tengah yang diduga sebagai penyebar pertama Agama Islam di daerah ini.

Berada di belakang masjid kecil, tiga makam berjajar ke arah barat. Paling tengah makam Syeh Adbul Qadir Khoiri (Iskandari yah/ Mesir), sebelah timurnya, makam Syeh Abdullah Sholeh dan sebelah paling barat, makam Syeh Muhammad Hirman, keduanya asal Istambul yang kini dikenal dengan sebutan Turki.

Menurut Abdul Wachid juru kunci tiga makam kuni ini ditemukan pertama sekitar tahun 1830-an oleh almarhum Seno Atmojo. Dia adalah salah seorang prajurit P. Diponegoro yang melarikan diri ke kawasan itu, karena terdesnk pasukan kompeni.

sebelah paling barat, makam Syeh Muhammad Hirman, keduanya asal Istambul yang kini dikenal dengan sebutan Turki

Menurut Abdul Wachid-juru kunci tiga makam kuna ini ditemukan pertama sekitar tahun 1830-an oleh almarhum Seno Atmojo. Dia adalah salah seorang prajurit P. Diponegoro yang mela- rikan diri ke kawasan itu, karena terdesak pasukan kompeni.

Abdul Wachid yang dikenal sebagai juru kunci turun keempat menyebutkan, tiga makam kuno tadi dikeramatkan oleh banyak orang. Konon, karena mampu memancarkan sinar barokah bagi para peziarah yang datang dari berbagai daerah.

Gus Mik sendiri sering betafakur membaca dzikir dan doa- doa suci untuk memperoleh kedamaian dan ketenteraman hatinya. (ws/zh)