Pangdam: Semaan Bukan Dihalangi

BERITA

Ditulis Kembali OLeh : Wylldy. F. S & Khamdun

10/28/20241 min read

Surabaya, JP.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Hartono mengatakan, penundaan pelaksanaan acara semaan Alquran yang setahun belakangan ini merambah Jatim, bukan berarti aparat keamanan ingin menghalangi kegiatan keagamaan. "Kami hanya berupaya menjaga keamanan karena semaan itu kan mengumpulkan ribuan massa," katanya.

Untuk sementara, kegiatan-kegiatan pengumpulan massa memang ditunda, mulai 2 Mei sampai 16 Juni 1992, untuk menjaga stabilitas dan keamanan. "Saya sangat menyetujui juklak yang dikeluarkan Mendagri. Dan karena semaan sifatnya mengumpulkan massa, saya mendukung penundaan acara itu," katanya.

Ketika ditanya sesuai juklak Mendagri yang menyatakan bahwa pengumpulan massa yang harus ditunda pelaksanaannya adalah kegiatan yang dilakukan Orsospol, Ormas, atau lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya, serta bahwa semaan merupakan kegiatan keagamaan di mana kedatangan pengikutnya (samiin dan samiat) bukan karena undangan apalagi paksaan, tetapi karena keyakinan, Pangdam menjawab, "Karena itulah kami meminta pengertian pucuk pimpinan untuk menunda kegiatan itu dulu sampai batas waktu yang ditentukan."

Selain itu, kata Pangdam yang tadi malam menghadiri acara menyongsong kampanye di Grahadi, meskipun semaan merupakan kegiatan keagamaan, tetapi sudah melembaga, sehingga bisa dikategorikan dalam lembaga kemasyarakatan lainnya.

Ketika ditanya apakah penundaan itu juga karena aparat ingin tampil simpatik sesuai tekad semua pihak bahwa Pemilu 1992 harus lebih berkualitas, Pangdam menjelaskan bahwa aparat akan berlaku adil kepada semua OPP.

"Pertimbangan utama hanya karena masalah keamanan. Sebab, segala sesuatu yang bersifat pengumpulan massa, apapun motifnya, harus diwaspadai sedini mungkin. Kewaspadaan ini bukan karena kecurigaan negatif tetapi kepentingan keamanan dan kemurnian tujuan dari kegiatan tersebut juga patut diperhitungkan," tegasnya lagi.

Dia kemudian menjelaskan beberapa kemungkinan yang bisa terjadi pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa. Di antaranya adalah kemungkinan kegiatan itu dimanfaatkan pihak-pihak ketiga untuk mengacaukan atau mengadu domba dengan pihak-pihak lain. "Mungkin pesertanya murni karena ingin beribadah. Tetapi, mungkin ada pihak lain yang memperalatnya," katanya.

"Jadi yang perlu saya tegaskan adalah, kami aparat keamanan di Jawa Timur bukan melarang kegiatan keagamaan, termasuk semaan, bukan karena kampanye, tapi yang dilarang adalah pengumpulan massanya," ujar Pangdam. (rit/dh)