Samiin Setia Dihimbau Tak Ikut Apel Akbar
BERITA
Surabaya, JP – Gus Mik-Kun Chamim Jazali menganjurkan para samiin-semiot setia Semaan Alquran Mantab untuk tidak mengikuti apel di Jakarta pada 1 Maret mendatang. Sebab, pada hari dan tanggal yang sama juga diadakan amalan rutin Ahad Wage di pondok pesantren Dandim Mojokerto Letkol Uken, di Banyuwangi, serta di beberapa tempat lain.
Kepada Jawa Pos, Gus Mik menjelaskan bahwa apel yang diprakarsai oleh H. Abdurrahman Wahid, ketua umum PBNU yang biasa dipanggil Gus Dur, memang penting dan memiliki manfaat. "Namun, kami minta para samiin-semiot tetap mengikuti semaan rutin tersebut," katanya. Semaan merupakan amaliah praktis yang memiliki dampak langsung bagi individu maupun masyarakat dan bangsa. "Begitu juga pemerintah meyakini bahwa amaliah praktis, termasuk yang dilakukan oleh warga NU, membawa berkah bagi seluruh bangsa, khususnya pemerintah," ungkapnya.
Gus Mik lebih setuju jika kegiatan seperti apel yang direncanakan akan dihadiri oleh sekitar 2 juta warga NU dari Jakarta dan berbagai pelosok Jawa tersebut dibarengi dengan kegiatan amaliah praktis. "Bisa saja kegiatan itu berupa istighotsah, jamiyahan, dzikrul ghofilin, dan sebagainya," ujar tokoh sentral semaan itu. Amaliah-amaliah seperti itu jelas menyentuh kepentingan langsung warga NU dan seluruh bangsa. Karenanya, Gus Mik menyarankan agar NU tidak terlalu terlibat dalam kegiatan politik praktis, melainkan memperbanyak amaliah praktis.
Menghadapi acara Minggu mendatang, cukup banyak warga NU Jatim dan GP Ansor yang merencanakan hadir dalam apel akbar itu. Bahkan, di antara mereka sudah mencarter bus, truk, dan kendaraan umum lainnya. Lebih dari 2.000 anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) sudah siap berangkat.
Bagi anggota NU yang tetap akan hadir dalam apel tersebut, Gus Mik menyarankan agar mereka menjaga sopan santun dan terus berdoa, meminta perlindungan dan naungan dari Allah SWT agar acara tersebut berlangsung tertib, sukses, aman, dan lancar. "Kita juga harus berdoa agar tidak ada insiden sekecil apa pun dalam acara itu," tegasnya.
Selain itu, yang terpenting menurutnya adalah agar Allah meridhoi terlaksananya acara tersebut dan menjadikannya sebagai bagian dari amaliah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. (hin)
Semaan Jangan Dipakai Ajang Kampanye
Surabaya, JP – Ketua DPW FPP Jatim, H. Soeleiman Fadli, mengimbau agar kegiatan Semaan Alquran tidak digunakan sebagai arena kampanye terselubung. "Kami sangat mendukung kegiatan Semaan. Tetapi, kalau dimanfaatkan untuk kampanye terselubung, Semaan jadi kurang baik," ujarnya kepada Jawa Pos di kantornya.
Secara konkret, Soeleiman tidak menyebutkan pihak mana yang berusaha memanfaatkan kegiatan Semaan untuk kampanye terselubung itu. "Saya kira masyarakat mudah tahu semua. Untuk itu, saya tidak perlu menyebutkan. Yang penting, bagaimana kegiatan NU bisa sesuai dengan tujuan semula," katanya.
Menurut Soeleiman, pada awalnya Semaan yang dipelopori oleh tokoh spiritual KH Chamim Djazuli (Gus Mik) itu dimaksudkan untuk memasyarakatkan tradisi membaca dan mendengarkan Alquran di segala lapisan masyarakat. Bahkan, Soeleiman memuji upaya Gus Mik yang dengan segala kharismanya mampu membawa kegiatan Semaan ke kalangan birokrasi dan pejabat teras pemerintahan.
Kecenderungan pihak-pihak tertentu memanfaatkannya sebagai arena kampanye terselubung, kata Soeleiman, patut disayangkan. "Marilah kegiatan suci itu kita jaga bersama kemurniannya," tutur mantan Ketua GP Ansor Pusat itu. Ia juga meminta semua OPP (organisasi peserta pemilu) menaati ketentuan kampanye, termasuk semua bentuk kegiatan yang mengundang massa saat berlangsungnya kampanye. Menurutnya, berdasarkan ketentuan yang ada, semua bentuk kegiatan yang mengundang massa, mulai tujuh hari sebelum dan sesudah masa kampanye, tidak diperkenankan. "Saya tidak tahu apakah Semaan juga termasuk yang dilarang," katanya.
Ketua DPD Golkar Jatim, H. Moch. Said, yang dihubungi secara terpisah membantah jika pihaknya memanfaatkan kegiatan Semaan sebagai arena kampanye terselubung. "Saya tidak melihat adanya kampanye terselubung di dalam Semaan. Saya tahu bahwa kegiatan itu murni bersifat keagamaan," jelasnya seusai mengadakan pertemuan tiga jalur di kantor DPD Golkar Jatim kemarin.
Menurut Said, selama ini kehadirannya di berbagai kegiatan Semaan yang dilakukan warga masyarakat sama sekali tidak ada unsur politis. Bahkan, ketika Gus Mik akhir-akhir ini menyuarakan ingin menyalurkan aspirasi pribadinya ke Golkar, Said mengaku berusaha mengendalikannya. "Justru saya mengingatkan Gus Mik dengan harapan tidak menyimpang dalam memberikan sambutan," jelasnya.
Tentang keberatan Pangdam V Brawijaya, Mayjen R. Hartono, terhadap Semaan menjelang kampanye, Said mengatakan bahwa hal itu telah dibicarakan dengan baik-baik. "Saya memang meminta agar kegiatan Semaan tidak dilarang sebab sifatnya murni keagamaan dan bisa dijamin keamanannya," kata Said.
Sumber Jawa Pos mengatakan, keberatan Pangdam jika Semaan berlangsung di masa kampanye dikhawatirkan bisa mengundang kecemburuan sosial dari OPP lain. "Insya Allah kami bisa menjaga agar acara Semaan tidak menyimpang dari tujuannya," kata Said. (sh/dh)