Semaan di Bojonegoro Dibatalkan: Gus Mik Mengistirahatkan Dua Bulan
BERITA
Surabaya, JP.
Semaan Alquran "Mantab" yang biasanya diselenggarakan di berbagai daerah Jawa Timur akan diistirahatkan selama dua bulan, terhitung mulai bulan Mei dan Juni. Sementara itu, semaan di Pendopo Kabupaten Bojonegoro yang rencananya akan dilaksanakan hari ini dibatalkan oleh pihak kepolisian dan diganti dengan pengajian biasa. Dibatalkannya acara itu berdasarkan kawat dari Polda Jatim No KS/PMB-4/645/XII/1991/Dit IPP, yang melarang adanya kegiatan dengan pengerahan massa terhitung 2 Mei hingga 16 Juni 1992, kata Kapolres Bojonegoro Letkol Drs. Binarto kepada wartawan, Senin siang kemarin.
Sedangkan menurut H. Agus Ali Muhammad, koordinator semaan wilayah Jawa Timur, acara semaan rutin baru akan dimulai lagi pada bulan Juli (10 Syuro) nanti di Pondok Al Falah, Ploso, Kediri, bertepatan dengan khaul KH Jazuli. "Bahkan, mulai Juli nanti, semaan rutin di daerah-daerah hanya akan diikuti oleh keluarga daerah itu sendiri," ujar Ali Muhammad yang biasa dipanggil Gus Ali. Misalnya, semaan rutin Jumat Wage di Surabaya hanya akan diikuti oleh samiin-samiat dari Surabaya.
Ketika ditanya apakah penegasan itu juga mendapat persetujuan dari Gus Mik—panggilan akrab Kiai Chamim Jazuli, tokoh sentral semaan Alquran Mantab—Gus Ali menyatakan ya. Mulai Juli nanti, menurut Gus Ali, jadwal semaan juga akan dikurangi, khususnya semaan yang berada di dua daerah yang dilaksanakan pada hari yang sama. Misalnya, semaan Ahad Wage di Banyuwangi dan Mojokerto, juga Ahad Legi di Kediri dan Yogyakarta, akan dilebur menjadi satu, sehingga akan semakin mantap dan terpadu.
Semaan Alquran yang digelar Gus Mik sejak enam tahun lalu sebenarnya dimulai dari puluhan orang saja. Namun, sejak dua tahun lalu, semaan berkembang pesat. Bahkan, selama 1991/1992 semaan berkembang ke pusat-pusat pemerintahan, seperti di kantor-kantor kabupaten/kotamadya, kecamatan, dan rumah-rumah pejabat.
Gus Ali mengimbau agar selama masa istirahat semaan dua bulan tersebut, para samiin-samiat membaca Alquran di rumah masing-masing, mengadakan dzikrul ghofilin, wiridan, dan sebagainya.
"Samiin-samiat juga diminta memanfaatkan masa istirahat itu untuk mendukung pemilu dan mendoakan semua OPP agar bisa menjalankan tugas nasional tersebut dengan ikhlas dan gembira sesuai dengan namanya, yakni pesta demokrasi," tegas Gus Ali.
Menurut pengamatan Jawa Pos, pengistirahatan semaan Alquran tersebut untuk menghindari kecemburuan antar-OPP. Sebab, ada sementara pimpinan OPP yang menilai semaan ketumpangan salah satu OPP.
DIBATALKAN
Menurut seorang panitia, pembatalan semaan itu baru diberikan pihak kepolisian Senin siang kemarin. Padahal, panitia setempat sudah mengedarkan undangan sejak Jumat lalu. Semaan yang rencananya akan dihadiri Gus Mik dan ribuan samiin-samiat itu akhirnya diubah menjadi pengajian biasa.
Menurut Kapolres, setelah panitia mendapatkan pemberitahuan dari polres, acara semaan itu lantas diubah menjadi pengajian biasa. Dengan dasar perubahan acara itulah, akhirnya pihaknya berani memutuskan untuk memberikan izin.
Izin pengajian biasa itu sendiri, kata Binarto, telah diberikan kepada panitia, dalam hal ini Pemda Bojonegoro, Senin siang kemarin. Meski mengalami perubahan acara, tempat penyelenggaraan acara itu tetap di pendopo kabupaten.
Sementara itu, Kakansospol Bojonegoro Soewito Waskito secara terpisah membenarkan dibatalkannya acara semaan itu dan diganti dengan pengajian biasa. Namun, dia mengelak memberikan penjelasan lebih lanjut. "Hanya itu yang bisa saya jelaskan," katanya. Kahumas Pemda Bojonegoro, Drs. Abdurrahim, kepada Jawa Pos menyatakan, acara semaan sejak awalnya memang belum ada kepastian izin. Ini dimaklumi karena menjelang suasana pemilu. Namun, persiapan acara itu sendiri telah dilaksanakan jauh hari. "Karena itulah, akhirnya ditempuh jalan dengan mengubah menjadi pengajian umum biasa dan doa bersama," katanya. (hin/mm)